Minggu, 20 Januari 2019

Kepribadian Diri

Harapan, Cita – Cita, dan Doa


Perkenalan
Assalammualaikum, halo nama saya Adam Kuffan, tetapi teman – teman saya biasa memanggil saya adam atau ada juga yang memanggil saya arab, dikarenakan saya berketurunan arab – yaman. Saya berumur 18 tahun saat saya menulis tentang ini. Yaa yang pasti saya lahir pada tanggal 21 bulan maret tahun 2000. Saya anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki seorang adik laki – laki yang umurnya 6 tahun dibawah saya. Nama saya diberikan oleh ayah saya, karena ayah saya ingin menamai anak – anaknya dengan nama – nama nabi, dan kebetulan karena saya anak pertama, saya diberi nama nabi pertama yaitu nabi Adam AS dan adek saya diberi nama Muhammad Padil. Berjuta doa ayah dan ibu saya yang mengiringinya dengan harapan supaya saya tumbuh sesuai dengan doa – doa yang ia titipkan di dalam nama ini. Saya lahir dan tumbuh di keluarga yang sederhana, tetapi keluarga saya masih diberi rahmat yang terus mengalir dan selalu bersyukur atas pemberiaan ALLAH SWT.

Untuk masa – masa diperkuliahan, saya hanyalah seorang mahasiswa biasa yang tak jauh berbeda dari mahasiswa - mahasiswa lainnya. Mungkin yang sedikit berbeda dari saya hanyalah rasa keingintahuaan akan sesuatu, memang dari dulu saya selalu ingin tahu segala sesuatu informasi. Saya ingin sekali mengikuti informasi tentang sepak bola, terutama  klub sepak bola kesukaan saya Real Madrid, dan saya selalu mengikuti kabar terbaru klub kesukaan saya tersebut. Kalau soal belajar, saya tipe orang yang suka dengan soal – soal yang berbentuk ingatan dan saya paling tidak suka dengan soal – soal berbentuk perhitungan, karena saya susah sekali menghafal rumus – rumus tersebut. Dan saya juga suka belajar tentang bertukar pendapat. Karena menurut saya, proses belajar tersebut akan mengasah pikiran kita agar bisa membuka pikiran kita ke orang – orang sekitar kita.

Ya sekian yang bisa saya sampaikan tentang saya, saya hanya bisa menjelaskan sedikit dari kepribadian saya. Tetapi yaa.. itulah saya. J


Harapan
Tentu semua manusia mempunyai harapan masing – masing yang diinginkan, tetapi hanya sedikit yang mempunyai tekad untuk mencapai harapan tersebut. Kalau saya sendiri hanya berharap bisa menjalani hidup yang saat ini sudah diberikan pada saya dengan sebaik mungkin dan tidak lupa juga untuk menikmatinya. Dan bagaimanapun juga, suatu saat nanti saya mampu membahagiakan oarang tua saya, dan setidaknya jika saya hanya berkecukupan, saya akan selalu melindungi dan merawat orang tua yang sudah melahirkan dan merawat saya dengan sebaik mungkin hingga saat ini. Saya juga berharap, selalu bisa menjadi kepribadian yang siap menerima kenyataan bahwa inilah kehidupan, sehingga saya menjadi sabar, tegar, dan berakhlak mulia.


Cita – Cita
Dahulu, sewaktu saya masih kecil, saya selalu bergonta – ganti cita – cita. Dari ingin menjadi polisi, militer, hingga menjadi direktur. Namun, seiring bertambahnya umur, saya memiliki pemikiran untuk bercita – cita menjadi  seorang pengusaha. Karena saya ingin mengikuti paman saya yang terbilang cukup sukses untuk menjadi seorang pengusaha. Tetapi saya sadar bahwa untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan usaha yang tidak mudah, salah satunya saya harus lulus dari kuliah  dengan nilai terbaik. Tetapi tidak hanya sekedar lulus, saya juga harus membawa pengalaman yang cukup, agar saya bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses dan juga memberi manfaat bagi orang lain disekitarnya.


Doa
Setelah semua usaha yang sudah saya kerjakan dan tercapai, yang tidak boleh dihilangkan dan tak kalah penting dari usaha yang sudah saya kerjakan adalah doa. Karena manusia boleh berencana atau mencapai cita – cita, tetapi Tuhan yang menentukan jalan yang terbaik buat kita. Dan karena doa juga, kita dapat yakin bahwa kita akan mampu dan kuat melewati segala cobaan di dunia ini. Jadi saya sadar, jika apa yang saya usahakan ingin tercapai, saya harus juga berdoa agar diberi kemudahan. Karena ALLAH SWT selalu mengabulkan doa hambanya yang bersungguh –sungguh dalam mencari rezeki di dunia ini.