Harapan,
Cita – Cita, dan Doa
Perkenalan
Assalammualaikum, halo nama saya Adam Kuffan, tetapi
teman – teman saya biasa memanggil saya adam atau ada juga yang memanggil saya
arab, dikarenakan saya berketurunan arab – yaman. Saya berumur 18 tahun saat
saya menulis tentang ini. Yaa yang pasti saya lahir pada tanggal 21 bulan maret
tahun 2000. Saya
anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki seorang adik laki – laki yang
umurnya 6 tahun dibawah saya. Nama saya diberikan oleh
ayah saya, karena ayah saya
ingin menamai anak – anaknya dengan nama – nama nabi, dan kebetulan karena saya
anak pertama, saya diberi nama nabi pertama yaitu nabi Adam AS dan adek saya
diberi nama Muhammad Padil. Berjuta doa ayah dan ibu saya yang mengiringinya dengan
harapan supaya saya tumbuh sesuai dengan doa – doa yang ia titipkan di dalam
nama ini. Saya lahir dan tumbuh di keluarga yang sederhana, tetapi keluarga saya masih diberi rahmat yang
terus mengalir dan selalu bersyukur atas pemberiaan ALLAH SWT.
Untuk masa – masa diperkuliahan,
saya hanyalah seorang mahasiswa biasa yang tak jauh berbeda dari mahasiswa -
mahasiswa lainnya. Mungkin yang sedikit berbeda dari saya hanyalah rasa keingintahuaan akan
sesuatu, memang dari dulu saya
selalu ingin tahu segala sesuatu informasi. Saya ingin sekali mengikuti
informasi tentang sepak bola, terutama klub sepak bola kesukaan saya Real Madrid, dan
saya selalu mengikuti kabar terbaru klub kesukaan saya tersebut. Kalau soal belajar, saya tipe orang yang suka
dengan soal – soal yang berbentuk ingatan dan saya paling tidak suka dengan
soal – soal berbentuk perhitungan, karena saya susah sekali
menghafal rumus – rumus tersebut. Dan saya juga suka belajar tentang bertukar
pendapat. Karena menurut saya, proses belajar tersebut akan mengasah pikiran
kita agar bisa membuka pikiran kita ke orang – orang sekitar kita.
Ya sekian yang bisa saya sampaikan tentang saya, saya hanya bisa menjelaskan
sedikit dari kepribadian saya. Tetapi yaa.. itulah saya. J
Harapan
Tentu
semua manusia mempunyai harapan masing – masing yang diinginkan, tetapi hanya
sedikit yang mempunyai tekad untuk mencapai harapan tersebut. Kalau saya
sendiri hanya berharap bisa menjalani hidup yang saat ini sudah diberikan pada
saya dengan sebaik mungkin dan tidak lupa juga untuk menikmatinya. Dan
bagaimanapun juga, suatu saat nanti saya mampu membahagiakan oarang tua saya,
dan setidaknya jika saya hanya berkecukupan, saya akan selalu melindungi dan
merawat orang tua yang sudah melahirkan dan merawat saya dengan sebaik mungkin
hingga saat ini. Saya juga berharap, selalu bisa menjadi kepribadian yang siap
menerima kenyataan bahwa inilah kehidupan, sehingga saya menjadi sabar, tegar,
dan berakhlak mulia.
Cita
– Cita
Dahulu,
sewaktu saya masih kecil, saya selalu bergonta – ganti cita – cita. Dari ingin
menjadi polisi, militer, hingga menjadi direktur. Namun, seiring bertambahnya
umur, saya memiliki pemikiran untuk bercita – cita menjadi seorang pengusaha. Karena saya ingin mengikuti
paman saya yang terbilang cukup sukses untuk menjadi seorang pengusaha. Tetapi saya sadar bahwa untuk mencapai tujuan tersebut
memerlukan usaha yang tidak mudah, salah satunya saya harus lulus dari kuliah dengan nilai terbaik. Tetapi tidak hanya sekedar lulus,
saya juga harus membawa pengalaman yang cukup, agar saya bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses dan juga memberi
manfaat bagi orang lain disekitarnya.
Doa
Setelah semua usaha yang sudah saya kerjakan dan
tercapai, yang tidak boleh dihilangkan dan tak kalah penting dari usaha yang
sudah saya kerjakan adalah doa. Karena manusia boleh berencana atau mencapai
cita – cita, tetapi Tuhan yang menentukan jalan yang terbaik buat kita. Dan
karena doa juga, kita dapat yakin bahwa kita akan mampu dan kuat melewati
segala cobaan di dunia ini. Jadi saya sadar, jika
apa yang saya usahakan ingin tercapai, saya harus juga berdoa agar diberi
kemudahan. Karena ALLAH SWT selalu mengabulkan doa hambanya yang bersungguh –sungguh
dalam mencari rezeki di dunia ini.