Minggu, 21 Oktober 2018

Tentang Ilmu Budaya Dasar


ILMU BUDAYA DASAR




BAB 1 TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR


A. PENDAHULUAN


Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Disinilah diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Diharapkan agar mata kuliah ini dapat menjadi semacam “lingua franca" bagi para akademisi dari berbagai lapangan ilmiah.

Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umunya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut., agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Jadi secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :

1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitamya dan di luar lingkungannya.
2. Kesadaran akan pola - pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai – nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai - nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya   dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.


Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :

1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.

2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi segi negatif.Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.


B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM.

llmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.

Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagi berikut :

1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai - nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.

2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.

3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.

4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.

Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian pula berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.


C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “'The Humanities“. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.

Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1.      llmu-ilmu Alamiah ( natural science )
llmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.

2.      llmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.

3.      Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.  Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.


D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya. Sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.    terutama untuk kepentingan profesi mereka.

2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan - persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agar mahasiswa. sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing - masing tidak jatuh ke dalam sifat - sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas, kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.

4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memilki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.


E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( 'The Humanities ), baik dari segi masing - masing keahlian ( disiplin ) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing - masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragarnan yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.

Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :

·         Manusia dan cinta kasih
·         Manusia dan keindahan
·         Manusia dan penderitaan
·         Manusia dan keadilan
·         Manusia dan pandangan hidup
·         Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
·         Manusia dan kegelisahan
·         Manusia dan harapan.






BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


A. MANUSIA

Manusia dialam dunia ini memegang pranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yag membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang igin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (ilmu politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo humanus (ilmu filsafat), dan lain sebaginya.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur –unsur yang membangun manusia, yaitu :

1). Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu: 
A. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu
B. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
C. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
D. Nafas, yaitu : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.


2). Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :


A. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.

B. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif“ karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

C. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada usia lima tahun. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terintemalisasi.


B. HAKEKAT MANUSIA

*Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

*Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.

Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.Misalnya :

1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3) Perasaan etis. yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
    dari yang lain.
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
    bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.

6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

*Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi

Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi : kemasayarakatan, kekerabatan. psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

*Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya

Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.



C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Ilmu psikologis biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan anilisis tersendiri.
Dalam hal ini Menurut Francis L.K Hsu ada konsepsi bahwa di dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung delapan daerah yang seolah olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri sendiri yang dapat dijelaskan dari dalam keluar yakni :
*No 7 dan No 6 : daerah tak sadar dan sub sadar yang keduanya terdiri dari bahan pikiran dan    gagasan yang terdesak ke dalam dan tidak disadari oleh individu

*No 5 : kesadaran yang tak dinyatakan yang terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh  individu tetapi disimpan di dalam jiwanya oleh karena berbagai hal. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :

· Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya atau karena ia punya maksud jahat.
· Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian baik dari sesamanya atau takut bahwa walau diberi respon, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah mentah.
· Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam
· Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.

*No 4 : kesadaran yang dinyatakan dimana terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu dan dinyatakan secara terbuka.

*No 3 : lingkaran hubungan karib dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat diajak bergaul secara mesra dan karib

*No 2 : lingkarang hubungan berguna dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat didasarkan pada fungsi kegunaan dari benda, hewan atau manusia tersebut.

*No 1 : lingkaran hubungan jauh dimana berisi dari pikiran dan sikap manusia mengenai benda ,alat-alat dan manusia yang ada dalam kebudayaan namun jarang sekali mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.

*No 0 : lingkaran dunia luar dimana berisi pikiran-pikiran yang hampir sama dengan no 1 namun lebih ditanggapi dengan sikap masa bodoh.



D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.

Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (Vital). Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.

Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya.

Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku.



E. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN

Beberapa orang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.

C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan. bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya Lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem - sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.

6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.

7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.



F. WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala - kepala manusia yang menganutnya.

2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.

3. Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

   
                                  
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA

Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :

1.Hakekat hidup manusia ( MH )
    Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.

2.Hakekat karya manusia ( MK )
    Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3.Hakekat waktu manusia ( WM )
    Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.

4. Hakekat alam manusia ( MA )
    Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

5. Hakekat hubungan manusia ( MN )
    Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh—tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri ).



H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat. Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur - jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.


3. Adanya difusi kebudayaan baik itu dengan masuknya kebudayaan baru, maupun dengan adanya penemuan-penemuan baru, seperti teknologi dan inovasi.

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain sistem politik, kekuasaan , dll. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Beberapa masalah yang menyangkut proses perubahan kebudayaan adalah :

A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan yang baru, antara lain:

1.Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.Pada suatu kebudayaan yang memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan, penerimaan unsur tersebut akan mengalami penyaringan dan hambatan sesuai dengan nilai yang ada.
3.Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
5.Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.



I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
    dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
    kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. lntemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.






BAB 3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

Ilmu Budaya Dasar berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Hampir di setiap jaman,seni termasuk sastra yang memegang peranan penting.Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusian.Seni memegang peranan penting karena nilai-nilai kemanusian yang normatif.Hampir di setiap jaman seni mempunyai peran penting.Karena sastra menggunakan bahasa,sementara itu bahasa mewakili pernyataan manusia.Manusia dan sastra pada hakekatnya satu.Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra penjabaran abstraksi.Sastra juga didukung oleh cerita yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya. Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.



B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction
atau hanya liction saja. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

A. Prosa lama, meliputi :
·         dongeng-dongeng
·         hikayat
·         sejarah
·         epos    
·         cerita pelipur lara


B. prosa baru meliputi
·         cerita pendek
·         roman/novel
·         biografi
·         kisah
·         otobiografi



C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai—nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
    Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.

2. Prosa fiksi memberikan informasi
    Fiksi memberikan sejenis infdrmasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
    Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
    Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman- pengalaman dengan banyak individu.



D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa ( iigurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
    alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran
    angan.

2. Kata-kata yang arnbiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.

3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
    pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata - kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
    asosiasi - asosiasi tertentu.

5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga
    lebih menggugah hati

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :

§  penderitaan atas ketidak adilan
§  perjuangan untuk kekuasaan
§  konflik dengan sesamanya
§  pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi pada umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika, dan juga kemanusiaan, salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.



=== SELESAI ===



Pertanyaan :

1. Bagaimana budaya seorang mahasiswa yang baik menurut kalian?

Jawaban : Budaya yang baik menurut saya dalam menjadi mahasiswa adalah mahasiswa harus mempunyai kepribadian yang cinta tanah air dan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bertanggung jawab, menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, saling berteman satu sama lain tanpa memandang segi apapun dari seorang yang kita kenal, menjalankan ibadah dan mengajak teman - teman kita dalam kebaikan apapun dan bisa menghormati atau menghargai orang lain.


2. Bagaimana seorang mahasiswa menanggapi datangnya budaya barat?

Jawaban: Kita sebagai mahasiswa harus bisa memilah mana budaya barat yang berdampak positif dan mana yang berdampak negative yang masuk ke dalam budaya Indoensia. Dari sini kita mengetahui yang harus kita pilih dan kita sikapi dengan baik, supaya kebudayaan dinegara kita tidak luntur karena adanya budaya luar. Budaya barat yang positif di ambil sedangkan budaya barat yang negative di buang atau jangan di tiru.  Menyikapi budaya asing juga harus dilakukan dengan sikap moderat yakni tidak menolak dan juga tidak mendukung globalisasi secara penuh. Kita harus bisa mengambil sisi posistif dengan menggunakan cara agar selalu berpikir posistif dari budaya asing sekaligus mencegah dampak buruk yang ada dalam budaya asing untuk menanggulangi agar jati diri kita sebagai anak bangsa yang tidak rusak.



Sumber : https//http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36